Address
Sinergy Building 2nd Sleman DIY
Phone
081391501274
Email
ramahlansia@gmail.com

Bijak Mengonsumsi Gula dan Garam untuk Kesehatan Lansia

Diterbitkan Minggu, 10 Agustus 2025

Gula dan garam merupakan dua komponen penting dalam meningkatkan cita rasa pada makanan. Makanan yang tidak diberi gula dan garam terasa hambar. Namun meskipun begitu, penggunaan gula dan garam harus sesuai takaran. Menambahkan gula dan garam secara berlebihan dapat memicu timbulnya penyakit tidak menular. Meskipun penyakit ini tergolong tidak menular, tetapi efeknya sangat buruk untuk tubuh. Beberapa contoh dari penyakit tidak menular yang diakibatkan oleh konsumsi gula dan garam berlebihan, yaitu hipertensi, diabetes, gagal ginjal, dan kanker. Penyakit-penyakit tersebut termasuk ke dalam penyebab kematian tinggi pada lansia.

Oleh sebab itu, mari kita simak anjuran penggunaan gula dan garam dengan bijak untuk kesehatan lansia berikut:

Bahaya Garam Berlebihan bagi Lansia

Natrium merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan, otot, dan tekanan darah. Natrium dapat ditemukan salah satunya di kandungan garam. Namun, natrium hanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil. Oleh sebab itu, dalam konsumsi garam tidak boleh secara berlebihan. Garam yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat memicu penyakit lainnya seperti penyakit jantung dan stroke pada lansia.

Lansia sebaiknya dapat membatasi konsumsi garam agar tidak melebihi batas maksimal, yaitu tidak lebih dari 5 gram per hari atau sekitar 1 sendok teh (setara 2.000 mg natrium per hari). Lansia juga dapat mengganti garam dalam makanan menggunakan rempah-rempah, seperti bawang putih, daun salam, atau jahe untuk memberi rasa pada masakan. Tidak disarankan bagi lansia untuk mengonsumsi makanan instan maupun makanan kaleng.

Waspadai Gula Tersembunyi

Sama seperti garam, konsumsi gula juga perlu dibatasi. Meskipun gula salah satu sumber energi bagi tubuh, tetapi apabila terlalu banyak mengonsumsi gula dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Lansia memiliki kecenderungan risiko terjangkit penyakit diabetes tipe 2. Selain itu, konsumsi gula berlebih juga dapat memicu obesitas, merusak gigi, dan mempercepat penuaan pada sel-sel tubuh.

Bagi lansia, disarankan untuk mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram per hari atau setara dengan 4 sendok makan. Bagi lansia yang mengidap diabetes, konsumsi gula dapat disesuaikan dengan rekomendasi dari dokter atau ahli gizi. Lansia sebaiknya juga dapat membatasi konsumsi makanan manis seperti kue, minuman kemasan, maupun sirup. Baik bagi lansia untuk mengonsumsi buah segar sebagai sumber gula alami.

Menjaga asupan garam dan gula untuk tubuh bukan berarti menghentikan secara total konsumsi tersebut. Akan tetapi, dengan tetap mengaturnya untuk tidak melebihi batas normal. Atur pola makan yang seimbang dan bergizi untuk lansia. Selain itu, lansia juga diharapkan dapat aktif melakukan aktivitas fisik ringan. Dengan demikian, lansia dapat menikmati hari tua dengan sehat, aktif, dan tetap bahagia.