Seiring bertambahnya usia, proses penuaan yang terjadi pada lansia menyebabkan penurunan beberapa fungsi organ tubuh. Proses penuaan tersebut membuat lansia tidak dapat melakukan aktivitas seperti sediakala. Disisi lain, penurunan fungsi tubuh akibat proses penuaan juga membuat lansia memiliki risiko tinggi terserang berbagai jenis penyakit. Kondisi tersebut lambat laun akan berdampak pada kemandirian lansia yang mengalami penurunan. Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang sering menyerang lansia:
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Pada umumnya, hipertensi pada lansia terjadi akibat perubahan pembuluh darah saat proses penuaan. Tekanan darah dikatakan tinggi apabila menyentuh angka 140-90 mmHg. Gejala hipertensi yang sering terjadi pada lansia dapat dilihat dari seringnya merasa pusing, cepat lelah, mata kabur, nyeri disertai sesak napas, nadi berdebar cepat, bahkan sampai kesulitan untuk tidur. Meskipun hipertensi bukanlah penyakit menular, tetapi apabila tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat dapat membawa risiko yang lebih buruk. Hipertensi pada lansia secara berkepanjangan tanpa diiringi perawatan yang tepat dapat menyebabkan penyakit stroke maupun jantung.
- Diabetes Melitus (Diabetes Tipe 2)
Diabetes melitus atau yang biasa disebut dengan diabetes tipe 2 merupakan jenis penyakit yang terjadi akibat tubuh tidak dapat menggunakan insulin. Penyakit diabetes melitus pada umunya disebabkan dari aktivitas pola makan yang tidak sehat, kelebihan berat badan, maupun adanya riwayat genetik. Untuk dapat mengontrol penyakit diabetes melitus, penderita harus dapat menjaga kadar konsumsi gula dan rutin mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.
- Penyakit Jantung
Penyakit jantung pada lansia dapat terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat maupun adanya faktor penuaan. Ciri-ciri seseorang terkena penyakit jantung, antara lain nyeri di sebelah kiri dada, berdebar-debar, keringat dingin, sesak napas, dan mudah lelah. Penyakit jantung merupakan salah satu jenis penyakit penyumbang kematian pada lansia yang paling tinggi. Jenis penyakit jantung yang sering menyerang lansia, yaitu jantung koroner, serangan jantung, dan gagal jantung. Oleh sebab itu, diharapkan lansia dapat menerapkan pola hidup dan makan secara sehat disertai aktivitas fisik yang rutin.
- Osteoporosis
Fungsi organ lansia lambat laun mengalami penurunan seiring adanya proses penuaan. Salah satunya, yaitu tulang. Semakin bertambahnya usia, tulang mulai mengalami penurunan kepadatan sehingga tulang mudah mengalami pengeroposan dan cenderung rawan patah. Meskipun begitu, lansia dapat memperlambat dan mengurangi risiko osteoporosis dengan menerapkan gaya hidup sehat. Disarankan untuk agar dapat mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium dan vitamin D, rutin melakukan aktivitas fisik, dan cek kesehatan secara berkala.
- Stroke
Pada umumnya, lansia yang mengalami stroke diakibatkan karena tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Kondisi ini menyebabkan terhentinya aliran darah menuju otak yang menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak. Seseorang yang mengalami stroke akan merasakan kelumpuhan pada sebagian tubuhnya sehingga sulit untuk melakukan beberapa aktivitas bahkan berbicara.
- Demensia dan Alzheimer
Seiring proses penuaan pada lansia, daya ingat lansia juga mengalami penurunan. Lansia yang mengalami demensia akan kesulitas untuk berpikir dan mengingat sesuatu. Seseorang yang mengalami dimensia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertambahan usia, faktor genetik, maupun alzheimer.
- Katarak
Bagi lansia yang mengalami katarak, penglihatan cenderung buram dan kabur. Hal ini dikarenakan lensa mata mengalami pengeruhan seiring proses penuaan terjadi.
Mari ajak orang tua dan lansia di sekitar kita untuk rutin cek kesehatan, menjaga pola hidup dan konsumsi yang sehat, rajin berolahraga, dan menjaga pikiran tetap sehat serta bahagia.