Pada tanggal 18 Juni 2025, diadakan program pembelajaran secara rutin Sekolah Lansia BKL Istiqomah yang bertempat di Kelurahan Tegallayang, Pandak, Bantul. Sama seperti kegiatan pembelajaran sebelum-sebelumnya, kegiatan pembelajaran kali ini dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri sebanyak 34 peserta lansia. Meskipun kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB, terlihat seluruh peserta lansia telah datang lebih awal sekitar pukul 08.00 WIB. Beberapa lansia datang dengan berjalan kaki, tetapi ada juga yang menggunakan sepeda tradisional.
Materi pembelajaran yang diberikan pada kegiatan pembelajaran kali ini, yaitu tentang 7 Dimensi Lansia Tangguh dan Gizi Lansia dengan narasumber Aminah, seorang kader di BKL Istiqomah. Seperti kegiatan pembelajaran sebelum-sebelumnya, kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan menyanyikan Mars Lansia.
Untuk menambah semangat peserta, diakan ice breaking terlebih dahulu agar lansia lebih dapat fokus dan bersemangat. Setelah selesai ice breaking, dilakukan paparan materi mengenai 7 Dimensi Lansia Tangguh yang memuat dimensi spiritual, intelektual, hobi, kesehatan fisik, vokasional, sosial, dan lingkungan. Metode pembelajaran yang dilakukan tidak hanya dengan ceramah saja, melainkan metode dua arah dengan tanya jawab bersama peserta dan diskusi bersama. Peserta lansia diberikan kesempatan untuk saling mengungkapkan pendapatnya mengenai contoh dari masing-masing dimensi tersebut. Seluruh peserta terlihat sangat antusias dan pembelajaran sesi pertama mengasikkan. Setelah sesi pertama selesai, salah satu lansia memiliki inisiatif mengajak melakukan senam lansia bersama. Sesekali peserta lansia saling melempar tawa bahagia.
Sebelum berlanjut pada sesi pemaparan materi kedua, peserta lansia dipersilakan beristirahat terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar fokus lansia tetap terjaga dan dapat memulihkan energi sebelum berlanjut pada paparan materi selanjutnya. Setelah sesi istirahat berakhir, dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Gizi Lansia oleh Aminah. Pada sesi kali ini, materi yang diberikan mengenai macam-macam kandungan gizi yang harus dikonsumsi lansia dan porsi makan yang harus dipenuhi. Tidak hanya itu, dijelaskan pula mengenai dampak dan risiko dari gizi yang tidak seimbang bagi lansia. Selain memaparkan secara konsep, Aminah juga memberikan contoh nyata mengenai jenis-jenis isian piring gizi untuk lansia agar dapat dipraktikkan di rumah. Peserta lansia terlihat sangat antusias dan khidmat selama pemaparan materi hingga akhir.
Dengan terlaksananya kegiatan pembelajaran tersebut, diharapkan agar lansia lebih dapat mengenal diri dan mampu mewujudkan kondisi lansia yang sehat dan tangguh. Untuk dapat mencapai hal tersebut, lansia diharapkan mampu menerapkan ketujuh dimensi lansia tangguh. Dalam hal ini, pihak keluarga juga dapat harus ikut beperan dalam melakukan pengawasan dan kontrol lansia termasuk dalam pemenuhan gizi sehari-hari. Mari bersama-sama mendukung terwujudnya lansia sehat, aktif, produkti, dan mandiri.
Ditulis oleh AS, IRL