Penyakit rematik atau yang biasa disebut dengan Rheumatoid merupakan salah satu jenis peradangan kronis yang terjadi pada sendi manusia. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri pada bagian sendi disertai bengkak, lemah otot, dan adanya gangguan gerak. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya penyakit autoimun sehingga berdampak pada pengapuran sendi dan pengeroposan tulang. Rematik yang berkepanjangan dapat merubah bentuk tulang dan merusak jaringan tulang. Apabila tidak mendapatkan perhatian khusus, seseorang akan mengalami keterbatasan aktivitas gerak dalam kehidupan sehari-hari.
Rematik dapat menyerang segala usia, tetapi dalam hal ini lansia memiliki risiko yang lebih besar dibanding klasifikasi umur lain. Risiko tinggi ini dikarenakan pada usia tua, lansia mengalami perubahan fisik yang sangat signifikan. Perubahan ini diikuti dengan penurunan sistem dan fungsi organ pada lansia.
Lansia yang mengidap rematik akan sering mengalami kelelahan, kekakuan sendiri, kesulitan bergerak, dan rasa pegal-pegal di area persendian. Gaya hidup tidak sehat sewaktu muda juga dapat meningkatkan risiko rematik pada usia tua sangat tinggi. Pada beberapa kasus, rematik tidak hanya menyerang area persendian, tetapi dapat juga menyerang jantung, mata, paru-paru, bahkan pembuluh darah.
Penyakit rematik tidak dapat disembuhkan secara total, tetapi dapat dikurangi dengan mengikuti pengobatan-pengobatan khusus. Bagi penderita rematik pada lansia, penting untuk melakukan pengobatan dan pengecekan secara berkala kepada dokter atau tenaga medis di faskes terdekat. Metode lain yang dapat dilakukan oleh lansia yang mengidap rematik, yaitu dengan melakukan terapi fisik sesuai dengan arahan dan anjuran dokter. Lansia juga dapat melakukan aktivitas ringan secara rutin baik jalan pagi maupun senam di rumah agar tulang dan sendi tidak kaku akibat terlalu lama diam.
Beberapa kondisi rematik, dokter biasanya memberikan saran untuk dapat dilakukan operasi. Oleh sebab itu, penting bagi lansia untuk selalu melakukan pengecekan kesehatan secara rutin agar mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat sebelum kronis. Dalam hal ini, keluarga memiliki tanggung jawab untuk dapat melakukan pengawasan dan kontrol pada kesehatan maupun gaya hidup lansia. Semakin bertambah usia, lansia akan cenderung menggantungkan diri pada keluarga sehingga perhatian dan kasih sayang keluarga sangat penting untuk mendukung kehidupan lansia yang lebih sehat dan bahagia.