Address
Sinergy Building 2nd Sleman DIY
Phone
081391501274
Email
ramahlansia@gmail.com

Pentingnya Mencegah Gangguan Mental Pada Lansia

Diterbitkan Jum'at, 7 November 2025

Memasuki usia senja, lansia mengalami banyak perubahan. Baik perubahan secara fisik, sosial, maupun emosional. Secara fisik, fungsi organ tubuh lansia akan cenderung mengalami penurunan. Selain itu, interaksi sosial lansia juga mengalami penurunan. Lansia menjadi jarang bertemu dan berkomunikasi dengan teman, sahabat, dan keluarga. Kondisi ini juga dapat memicu adanya perubahan secara emosional di mana lansia akan menjadi lebih mudah sensitif, tersinggung, dan kesepian.

Kesehatan mental bagi lansia merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan dijaga. Apabila tidak dijaga, lansia akan lebih mudah merasa cemas bahkan depresi. Gangguan kesehatan mental pada lansia adalah masalah kesehatan yang menyebabkan perubahan emosi, pikiran, dan perilaku pada lansia. Seiring bertambahnya usia, tubuh mungkin menjadi lemah, tetapi kesehatan jiwa juga perlu dijaga. 

Kesehatan mental yang baik akan membantu lansia tetap semangat menjalani hari, tidur nyenyak, menjaga daya ingat, dan mampu menikmati hidup yang tenang. Gejala-gejala gangguan mental pada lansia dapat muncul sebagai berikut:

  1. Rasa sedih yang berkepanjangan (depresi)
  2. Cemas dan mudah marah
  3. Mudah lupa atau menarik diri dari lingkungan

Gangguan kesehatan tersebut seringkali tidak disadari oleh lansia, padahal apabila dibiarkan kondisi tersebut akan memengaruhi kesehatan fisik dan kualitas hidup lansia. Lansia dapat terserang gangguan mental disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perasaan kesepian atau kehilangan pasangan hidup, penyakit kronis dan rasa nyeri berkepanjangan, kurangnya aktivitas sosial, bahkan stres karena perubahan peran atau pensiun. 

Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu, diperlukan beberapa langkah untuk menjaga kesehatan mental lansia seperti berikut:

  1. Menjaga hubungan dengan keluarga dan teman
  2. Melakukan aktivitas ringan, seperti jalan kaki
  3. Rileks dan berdoa secara rutin
  4. Konsumsi makanan bergizi
  5. Jangan ragu bercerita jika merasa sedih atau cemas

Dalam hal ini, keluarga memegang peranan yang sangat penting untuk dapat menyadari, peka, dan menjaga perubahan perilaku maupun suasana hati lansia. Keluarga dapat meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita lansia dengan sabar, menunjukkan kasih sayang, dan mengajak berbicara maupun beraktivitas bersama. Hal-hal sederhana seperti mengajak makan maupun perhatian kecil dari keluarga sangat berarti bagi lansia. 

Namun, perlu dipahami bahwa keluarga maupun lansia tidak boleh melakukan self-diagnosis sendiri. Perlu pula untuk mencari bantuan tenaga professional. Konsultasikan dengan dokter jiwa atau psikolog untuk dapat memastikan kesehatan kesejahteraan mental lansia dapat tetap terjaga. Menjaga kesehatan mental tidak hanya untuk anak muda, tetapi juga lanjut usia. Jiwa yang tenang akan membuat hari-hari di usia senja lebih indah.